Pengaruh budaya Barat
PENGARUH BUDAYA BARAT TERHADAP ADAT BUDAYA
di NUSANTARA
A. Latar belakang
Kebudayaan asing dalah kebudayaan yang hidup dan dimiliki oleh masyarakat
diluar bangsa Indonesia. Selama ini, kebudayaan asing sering dianggap sebagai
kebudayaan yang datang dari masyarakat Barat(western), yaitu bangsa-bangsa
Eropa, Amerika, dan lainnya.
Masuknya budaya asing, antara lain yang berkaitan dengan penerapan
teknologi membuat budaya lokal mengalami perubahan. Perkembangan zaman yang
sangat pesat membuat kita juga harus ikut terlibat agar tidak tertinggal dari
bangsa lainnya. Penggunaan teknologi disegala bidang membuat kehidupan menjadi
lebih mudah, terutama pada masyarakat pedesaan. Adanya teknologi dibidang
informasi membuat kita juga merasakan dampak globalisasi yang melanda dunia
sekarang ini. Produk budaya asing seperti makanan cepat saji, trend berpakaian,
film, dan lain-lain merupakan contoh produk budaya asing yang sekarang ini
dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Dahulu masyarakat Indonesia menerima
kedatangan pengaruh asing dari Islam dan Hindu. Namun, sekarang pengaruh asing
yang berasal dari negara Barat membuat orang Indonesia berubah. Globalisasi
dibidang kebudayaan menempatkan masyarakat Indonesia menjadi pihak penerima
bukan pemberi.
Kebudayaan asing dapat memberikan dampak negatif karena bertentangan dengan
nilai-nilai kebudayaan lokal di Indonesia. Hal yang seperti itu hendaknya harus
dicegah agar kebudayaan lokal tidak rusak dan punah akibat intervensi budaya
asing. Akan tetapai, pengaruh budaya asing juga bisa memberikan dampak positif,
apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebudayaan lokal. Dan bahkan bisa
memajukan kebudayaan lokal itu sendiri.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kebudayaan ?
2. Apa faktor-faktor penyebab perubahan budaya ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan ?
4. Bagaimana cara mengantisipasi dampak negatif dari budaya barat ?
PEMBAHASAN
A. Pengertian kebudayaan
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture. Kata
tersebut berasal dari bahasa latin, yaitu colere yang berarti
“pemeliharaan” atau “pengolahan tanah menjadi pertanian”. Selanjutnya, kata itu
diberi arti pembentukan dan pemurnian jiwa. Dalam bahasa Indonesia, kata culture
sama dengan kata budaya. Kata tersebut berasal dari bahasa sankserta, yaitu
kata buddhayah. Buddhayah sendiri berasalkan dari kata budhi yang
berarti “akal”. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya, yaitu
pikiran(cipta), rasa, dan kehendak(karsa).
Hasil ketiga potensi budaya itulah
yang disebut kebudayaan.
B. Faktor-faktor penyebab perubahan budaya
Ada tiga faktor utama penyebab perubahan budaya yang ada dimasyarakat.
Faktor-faktor tersebut akan dijabarkan dibawah ini:
a. Inovasi
Inovasi adalah proses perubahan untuk menuju
sesuatu yang baru. Proses perubahan ini berasal dari penggunaan sumber-sumber
alam, energi, modal, pengaturan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi. Inovasi
merupakan pembaruan budaya yang berkaitan erat dengan unsur-unsur kemajuan
teknologi dan ekonomi.
Biasanya, inovasi terjadi karena kesadaran
masyarakat terhadap kekurangan-kekurangan didalam kebudayaan mereka. Melaluai
kesadaran itulah, anggota masyarakatpun mulai berusaha mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada. Orang-orang seperti itu disebut sebagai penemu.
Penemuan baru yang mereka lakukan sangat terkait erat dengan kemajuan teknologi
yang berupa discovery dan invention.
b. Discovery
Discovery adalah suatu penemuan baru terhadap
suatu alat atau ide-ide tertentu dalam kebudayaan. Suatu discovery dapat
menjadi invention jika hasil discovery itu diakui, diterima, dan diterapkan
oleh masyarakat. Proses pengakuan, penerimaan dan penerapan masyarakat
seringkali membutuhkan waktu yang panjang dan harus melalui rangkaian
penciptaan-penciptaan.
c. Invention
Invention adalah suatu penemuan baru yang
dapat memengaruhi berbagai kehidupan masyarakat, seperti sosial, politik,
pendidika, agama dan budaya. Penemuan jenis ini merupakan puncak dari penemuan
inovasi dan discovery.
Perubahan budaya dapat terjadi secara evolusi
dan revolusi. Perubahan evolusi merupakan perubahan yang terjadi secara
perlahan. Biasanya, perubahan ini terjadi melalui perubahan kecil yang
berkeseninambungan. Selain itu, evolusi terjadi tanpa adanya suatu rencana atau
kehendak tertentu. Dalam proses perubahan tersebut masyarakatlah yang
menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi yang baru ditimbulkan.
Misalnya, perubahan gaya hidup perempuan. Dahulu, perempuan di Jawa memakai
kebaya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman kini perempuan di Jawa telah
memakai pakaian yang lebih praktis.
Perubahan secara revolusi adalah perubahan
yang terjadi dalam masyarakat dan bersifat cepat. Hal ini dapat kita tengok
pada masa penjajahan. Saat itu, bangsa yang terjajah harus menyesuaikan nilai-nilai,
struktur sosial, dan perilaku yang dianut oleh penjajah.
C. Dampak masuknya budaya Barat di Nusantara
Tidak dapat kita pungkiri bahwa masuknya
budaya luar dan diterpkannya iptek, akan membawa pengaruh positif dan negatif
pada kebudayaan. Pengaruh positifnya antara lain:
a. Hidup menjadi mudah
Kemajuan iptek memudahkan dalam usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa bersusah payah harus kesana kemari.
Disamping itu, fasilitas yang kita perlukanpun juga cukup tersedia dan memadai.
Karena itu hidup menjadi mudah dan ringan.
Adapun pengaruh negatifnya, antara lain
sebagai berikut:
a. Dapat melahirkan berbagai krisis nilai dalam masyarakat dekadensi moral.
b. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu
bangsa dan identitas suatu bangsa.
c. Budaya bangsa semakin terabaikan kelestariannya.
d. Lunturnya norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.
e. Sopan santun yang semakin terabaikan.
f. Mengakibatkan erosi terhadap nilai-nilai tradisi.
D. Cara mengantisipasi dampak negatif budaya Barat
Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat mendunia, dimaana batas wilayah bukan lagi hambatan yang berarti.
Hubungan antar bangsa berlangsung lebih aktif. Setia bangsapun tidak menutup
diri dari banga lain. Indonesia sebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima
pengaruh tersebut.
Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi
harus dapat memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus
mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh. Dengan begitu negara
akan berkembang secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan
pandangan hidup suatu bangsa rapuh, globalisasi justru akan membuat jati diri
bangsa tersebut memudar. Dibawah ini merupkan beberapa hal yang harus dilakukan
untuk mengantisipasi dampak negatif dari budaya asing:
a. Kesetiaan kepada ideologi nasional(pancasila).
Kesetiaan kepada ideologi nasional(pancasila) sangat
diperlukan untuk menghadapi nilai-nilai budaya maupun politik dari luar.
Lebih-lebih komunisme ataupun liberalisme dengan segala akibatnya.
b. Menggali dan mengembangkan nilai seni budaya dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat.
c. Memelihara dan megembangkan kebudayaan nasional.
d. Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah di paparkan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa,
dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Latar
belakang perubahan budaya yang ada di masyarakat dikarenakan adanya faktor dari
inovasi, discovery, serta invention.
Secara
tidak langsung masuknya budaya luar telah membawa pengaruh positif maupun
pengaruh negatif. Dari berbagai pengaruh tersebut diperlukan adanya upaya
pencegahan agar budaya yang ada tidak tergerus oleh arus globalisasi
diantaranya, dengan cara memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Suardi. Dkk. PPKn untu kelas 3
SMU: Yudistira
Apriana, Dwi Annisa. 2011. “Cara
Mengantisipasi Dampak Negatif” online tanggal 9 April.
http://dwiannisaa.blogspot.com
Brata, Nugroho Trisnu. 2007. Antropologi
untuk SMA dan MA kelas XI: esisBudiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan
untuk SMA kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga
Komentar
Posting Komentar