Filosofi burung garuda sebagai lambang Negara Indonesia




Mengapa burung garuda dijadikan lambang Negara ? Mengapa bukan burung lain, misalnya rajawali maupun cendrawasih.

Sebelumnya mari kita telisik terlebih dahulu cerita tentang burung garuda yang erat kaitannya dengan kepercayaan nenek moyang Indonesia kuno. Menurut Wikipedia, burung garuda merupakan hewan mitologi yang ada dalam agama Hindu. Nama garuda sendiri berasal dari bahasa sanksekerta yaitu “garula” kisah ini ditemukan dalam kitab Mahabarata. Dalam ceritanya, garuda adalah anak dari Begawan Kasyafa, ia memiliki 14 istri namun, 2 dari ke 14 istrinya yakni Gadru dan Winata belum juga dikaruniai anak. Lalu Begawan Kasyafa memberikan seribu telur kepada Gadru dan 2 telur kepada Winata. Telur dari milik Gadru menetas menjadi 1000 ekor ular sakti, sementara itu telur Winata belum menetas. Karena Winata merasa malu lalu iapun memecah salah satu telur dari dua telur tersebut. Setelah dipecah ternyata yang keluar adalah seekor burung kecil yang belum sempurna bentuknya dan juga cacat tanpa kaki. Kemudian burung ini diberi nama Anaru. Dengan demikian, telur Winata tinggal satu yang belum pecah.

Suatu hari Winata kalah bertarung dengan Gadru, karena kecurangan yang Gadru lakukan akhirnya winata harus menjadi budak dan melayani Gadru serta merawat 1000 ular milik Gadru. Singkat cerita, telur winata satunyapun menetas menjadi garuda yang besar, gagah, bersinar, dan sakti. Untuk menolong ibunya, Gadru menyuruh garuda untuk mengambil amerta, yakni air kehidupan milik para dewa. Amerta dikelilingi para dewa dan api yang menyala. Namun, dengan gagahnya garudapun melawan para dewa dan menyemburkan air laut untuk mematikan api tersebut. Akhirnya berhasillah garuda merebut amerta lalu dibawanya ke gadru untuk untuk menyelamatkan ibunya. Seribu ular sangat senang melihat Winata dan amerta di bebaskan, tetapi garuda tak kehilangan akal. Kemudian dikibas-kibaskanlah sayapnya agar ular-ular itu menjadi kotor dan membersihkan badannya di sungai. Disaat ular-ular itu membersihkan tubuhnya disungai garuda meninggalkan tempat itu sambil membawa amerta kembali. Diperjalanan garuda bertemu dengan dewa Wisnu dan meminta agar amerta diserahkan kembali ke para dewa. Dan garudapun akhirnya menjadi tunggangan oleh dewa Wisnu.


Dari kisah tersebut kita dapat mengetahui alasan mengapa burung garuda dijadikan sebagai lambang Negara. Sosoknya yang gagah berani Negara Indonesia yang besar dan kuat. Jiwa garuda yang rela berkorban demi menyelamatkan ibunya dari penderitaan diibaratkan sebagai pemuda bangsa yang rela mati-matian mengusir penjajah untuk menyelamatkan ibu pertiwi Indonesia    

Komentar

Postingan Populer